Selasa, 28 Mei 2013

Raskin, Bantuan Tanpa Kesungguhan dari Pemerintah

28 Mei 2013

Suatu sore seorang santri bertanya kepada nenek tua tetangga pesantren mengenai apa yang dia lakukan dengan berlama-lama duduk di depan rumahnya. Nenek tua tua menjawab sedang membersihkan beras jatah dari pemerintah atau lebih sering disebut beras raskin Bulog.
Mengapa kok lama sekali?
1369710808942090297
img; blogspot.com
Jawabannya adalah karena dia membersihkan kerikil yang banyak serta memilih beras yang memang layak untuk ditanak.
Usai mendengar penuturan santri tersebut saya tidak sempat melihat model berasnya seperti apa, karena harus pulang ke desa. Di sana ternyata juga sedang ada pembagian beras raskin.
Saya sempat melihat proses pembagian beras itu. Yang mengherankan adalah adanya tengkulak yang siap membeli beras itu jika ada yang mau jual. Dari harga belinya orang miskin ke pemerintah 2000/ kg, mereka siap membeli 3000 sampai 4000 /kg.
Ternyata banyak sekali orang miskin yang menjual beras itu kepada tengkulak, lalu mereka membeli beras yang sedikit lebih mahal yakni sekitar 5000-6000/kg agar bisa dimakan.
13697108771874107492
img; blogspot.com
Informasi yang saya peroleh, beras yang sudah jelek itu kemudian dijual lagi ke Bulog. Boleh jadi ketika di Bulog, beras yang sudah parah itu di timbun untuk beberapa lama kemudian dibagikan lagi kepada rakyat miskin.
Kalau begini caranya, bagaimana rakyat miskin bisa makan beras yang memang layak untuk dimakan? Ini bukti bahwa pemerintah tidak niat sungguh-sungguh membantu orang miskin. Hanya membantu sekadar gebyar dan kelihatannya saja.
Salam Cinta Indonesia
1369710923937624661
Img: kabarmetro.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar