Selasa, 16 Juli 2013

Jatah Raskin , “Bau Dan Berkutu”

15 Juli 2013

SUBULUSSALAM (Berita) : Pendistribusian jatah beras miskin ‘Raskin’, untuk periode bulan Juli 2013 sangat mengecewakan RTS di Kota Subulussalam. Pasalnya jatah raskin yang diterima mereka berwarna hitam, ada aroma bau dan berkutu.

“Rasanya sulit kali lah mengkonsumsi beras seperti ini, sudah warnanya rada kehitaman, hancur lagi ditambah ada pula aroma bau dan berkutu lagi. terlebih di bulan Ramadhan begini susah sekali menelan nasi hasil masakan beras itu. jangan-jangan yang dibagikan kemarin adalah stok lama dari gudang penyimpanan tahun-tahun yang lampau, baru sekarang di keluarkan “kata mak Nita, warga Subulussalam selatan, sabtu (13/7).

Dikatakan, selama kami mendapatkan jatah raskin, tidak pernah sejelek periode sekarang. memang bulan-bulan kemarin itu ada juga sedikit masalah mutu namun tidaklah separah ini, “memang kami merasa cukup terbantu dengan keberadaan jatah raskin tersebut namun kalau keadaan beras bulog seperti ini ada juga rasa ketersingguan kita selaku si penerima”ucapnya.

Fitri,seorang warga Subulussalam,gang sejati mengaku juga mendapatkan jatah raskin serupa, disebutkan bahwa beras yang diterimanya ada aroma kurang sedap menyengat hidung kemudian beras juga hancur, rada kehitaman dan parah berkutu pula, “padahal, saya harus menebus raskin itu sebesar Rp. 28 ribu untuk satu karung ukuran 15 Kg, tapi nggak bisa dimasak “tutur Fitri kecewa.

Nazaruddin,Kepala Gudang Bulog Subulussalam yang dihubungi berita melalui Phone selular nya mengakui bahwa hampir seluruh Aceh kondisi beras raskin memang begitu, “Kita sudah menginstruksikan kepada pengurus raskin di setiap Kecamatan bila menemukan beras tidak layak supaya di data untuk kemudian ditukarkan kembali ke Bulog berapa pun jumlahnya”.

Saat dipertanyakan harga HET dari beras raskin,Dia kembali menyebutkan harga HET setiap Kg,tetap Rp.1600, tidak boleh dinaikkan oleh perangkat Desa karena sudah dibayar dan ditanggung oleh Pemerintah Kota Subulussalam honorarium melalui APBK.(Zel).   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar