SUBULUSSALAM
(Berita) : Pendistribusian jatah beras miskin ‘Raskin’, untuk periode
bulan Juli 2013 sangat mengecewakan RTS di Kota Subulussalam. Pasalnya
jatah raskin yang diterima mereka berwarna hitam, ada aroma bau dan
berkutu.
“Rasanya
sulit kali lah mengkonsumsi beras seperti ini, sudah warnanya rada
kehitaman, hancur lagi ditambah ada pula aroma bau dan berkutu lagi.
terlebih di bulan Ramadhan begini susah sekali menelan nasi hasil
masakan beras itu. jangan-jangan yang dibagikan kemarin adalah stok lama
dari gudang penyimpanan tahun-tahun yang lampau, baru sekarang di
keluarkan “kata mak Nita, warga Subulussalam selatan, sabtu (13/7).
Dikatakan,
selama kami mendapatkan jatah raskin, tidak pernah sejelek periode
sekarang. memang bulan-bulan kemarin itu ada juga sedikit masalah mutu
namun tidaklah separah ini, “memang kami merasa cukup terbantu dengan
keberadaan jatah raskin tersebut namun kalau keadaan beras bulog seperti
ini ada juga rasa ketersingguan kita selaku si penerima”ucapnya.
Fitri,seorang
warga Subulussalam,gang sejati mengaku juga mendapatkan jatah raskin
serupa, disebutkan bahwa beras yang diterimanya ada aroma kurang sedap
menyengat hidung kemudian beras juga hancur, rada kehitaman dan parah
berkutu pula, “padahal, saya harus menebus raskin itu sebesar Rp. 28
ribu untuk satu karung ukuran 15 Kg, tapi nggak bisa dimasak “tutur
Fitri kecewa.
Nazaruddin,Kepala
Gudang Bulog Subulussalam yang dihubungi berita melalui Phone selular
nya mengakui bahwa hampir seluruh Aceh kondisi beras raskin memang
begitu, “Kita sudah menginstruksikan kepada pengurus raskin di setiap
Kecamatan bila menemukan beras tidak layak supaya di data untuk kemudian
ditukarkan kembali ke Bulog berapa pun jumlahnya”.
Saat
dipertanyakan harga HET dari beras raskin,Dia kembali menyebutkan harga
HET setiap Kg,tetap Rp.1600, tidak boleh dinaikkan oleh perangkat Desa
karena sudah dibayar dan ditanggung oleh Pemerintah Kota Subulussalam
honorarium melalui APBK.(Zel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar