Oleh Agus Somantri
GARUT, FOKUSJABAR.COM- Jeleknya kualitas beras untuk rumah tangga
miskin (raskin) di Kabupaten Garut sebagaimana temuan Bupati Garut Agus
Hamdani beberapa waktu lalu, mendapat perhatian khusus Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono. Dia
mengaku sangat menyayangkan hal itu dan minta agar penyimpanan raskin
di gudang Bulog Garut diperbaiki. Agung yang ditemui di sela
kunjungannya di Pendopo Garut, Sabtu (13/7) kemarin mengatakan, cara
penyimpanan beras yang baik di gudang sangat penting untuk menjaga agar
kualitas raskin tetap baik sehingga aman dikonsumsi masyarakat penerima
manfaat.
Oleh karena itu Agung menyarankan agar ada tempat khusus yang
disiapkan untuk penempatan beras.Agung juga menyatakan pemerintah
berencana meningkatkan kualitas raskin yang dikelola Bulog. Kadar beras
bulir patah atau broken pada standarisasi raskin saat ini, ucapnya,
mencapai 20 persen.
Pihaknya akan menaikkan kadar beras utuh kemudian menurunkan kadar
beras bulir patah atau broken menjadi 15 persen. Dengan cara demikian
Agung berharap bisa mengurangi kemungkinan terkontaminasinya raskin.
“Dilihat dari segi ketahanan pangan, keberadaan stok yang banyak di
gudang memang baik karena persediaan aman. Namun jika stok yang numpuk
itu disimpan dengan cra yang kurang baik atau car-cara lama, maka hal
ini tentu dapt merusak kualitas beras itu sendiri,” ujar
Agung.Dikatakannya, selain perbaikan manajemen penyimpanan beras,
pemerintah juga berencana membuat program besar untuk membuat silo
khusus penyimpanan beras. Namun karena untuk program ini diperlukan
anggaran yang lumayan besar, pemerintah saat ini masih mengkaji program
ini. (**)http://fokusjabar.com/2013/07/14/penyimpanan-raskin-di-bulog-garut-harus-diperbaiki/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar