Selasa, 03 September 2013

Raskin Ponorogo Tak Layak Konsumsi

2 September 2013

SURYA Online, PONOROGO-Sejumlah penerima beras untuk rakyat miskin (Raskin) asal Kabupaten Ponorogo mengeluhkan beras yang dibagikan Badan Urusan Logistik (Bulog) Ponorogo di bulan Agustus 2013 lalu tidak layak konsumsi.

Pasalnya, selain beras yang dibagikan dalam karung ukuran 15 kilograman itu mutunya buruk karena kusam, berwarna kekuning-kuningan, lebih banyak menirnya (beras rontokan) serta ada beras yang menggumpal layaknya bekas dimakan ulat beras.

Oleh karenanya, warga yang terlanjur mendapatkan beras raskin bermutu jelek itu, tidak mau mengonsumsinya. Akan tetapi, justru digunakan untuk menyumbang tetangga dan kerabat yang memiliki hajatan di bulan yang makin banyak warga memiliki hajatan saat ini.

Keluhan raskin tak layak konsumsi karena kualitasnya buruk itu salah satunya disampaikan, Misni (50) warga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Oleh karenanya meski sudah menerima raskin 15 kilogarm itu, pihaknya tak mengkonsumsinya melainkan disumbangkan untuk hajatan tetangga atau sanak saudaranya.

"Warnanya kuning, hancur, dan dipenuhi gumpalan kayak bekas dimakan ulat beras," terangnya kepada Surya, Senin (2/9/2013).

Selain itu, Misni mengungkapkan jika kasus beras berkualitas buruk itu baru bulan Agustus ini diterimanya. Alasannya, selama menjadi penerima raskin baru kali ini mendapatkan beras berkualitas buruk.

"Kami berharap Bulog kedepan mengirimkan beras yang dimakan dan bagus," imbuhnya.

Sementara, Kepala Bulog Ponorogo, Muhammad Yusuf S mengaku sangat berterima kasih saat mendapatkan informasi adanya raskin bulan Agustus yang diaggap warga bermutu jelek dan tidak layak dikonsumsi itu.

Pihaknya berjanji akan menjadikan kejadian tersebut, sebagai pembelajaran dan memperketat pengawasan terhadap distribusi raskin.

"saya sangat berterima kasih atas informasinya. Kami akan lebih hati-hati dan akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran berserta seluruh jajaran Bulog Ponorogo agar lebih memperketat pengawasan raskin yang akan didistribusikan agar tidak terulang lagi.

Jika beras jelek dan belum dibuka di dalam karung dan belum dibagi maka akan diganti secara langsung oleh Bulog," katanya.

Selain itu, Yusuf mengungkapkan kualitas beras buruk yang masuk ke dudang Bulog Ponorogo itu tidak mengetahui persis penyebabnya. Namun dirinya memastikan, jika berdasarkan hasil kroscek dan pengawasannya hanya ada 10 persen beras berkulitas buruk yang dikeluhkan warga itu.

"Saya sebenarnya tidak yakin dalam satu truk beras bermutu seperti ini (buruk) semua. Kemungkinan ini bisa terjadi karena kebetulan  atau beberapa karung saja. Kami bisa melihat dan mengecek itu hanya 10 persen. Sedang yang 90 persen berkualitas baik."

Kalau dalam satu truk kebetulan yang dicek buruk ya ditolak langsung, tapi kalau yang dicek bagus ya lolos semua. Makanya dengan kasus ini kami akan lebih hati-hati lagi atas pendistribusian raskin. Raskin yang terlanjur dibagikan dan dikeluhkan warga kami siap menggantinya jika kondisinya masih utuh.

http://surabaya.tribunnews.com/2013/09/02/raskin-ponorogo-tak-layak-konsumsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar