Berkutu, Warga Enggan Beli

15 November 2013

BALIKPAPAN-Penyaluran beras miskin (Raskin) di Kelurahan Damai sepi peminat. Pasalnya selain harganya kurang terjangkau masyarakat juga mengeluhkan kwalitas beras yang tidak layak konsumsi. Diketahui harga raskin per kg Rp1.600, sedangkan jatah keluarga miskin (gakin)  sebanyak 15 kg sehingga harus membayar Rp24 ribu.”Berasnya ada kutunya dan berbau apak, kalau dimasak nasinya juga keras,” ucap Misno warga Kelurahan Damai, kemarin.
Kasi Kessos Kelurahan Damai, Titik Murdianti tidak menampik bahwa kwalitas raskin memang di bawah standar, namun demikian pihaknya sebagai pelaksana program pemerintah maka berkewajiban untuk mendistribusikan beras tersebut. “Sebenarnya masyarakat masih mampu untuk membeli beras dengan harga ini, akan tetapi warga menganggap kwalitas berasnya tidak bagus sehingga mereka enggan membelinya,” paparnya.
Titik menjelaskan, raskin yang tidak diambil oleh penerima raskin, untuk sementara di simpan di gudang kantor Kelurahan Damai dan nantinya akan dikembalikan kembali kepada Bulog selaku distributor.
“Saya sudah menghubungi pihak Bulog terkait raskin yang tidak diambil warga, dan responnya pihak bulog akan diambil kembali tapi sampai sekarang tidak juga diambil-ambil sampai kelaman disimpan jadinya tidak layak konsumsi,” jelasnya.
Namun demikian lanjut Titik, peminat raskin masih ada akan tetapi jumlahnya tidak banyak, selain itu pihak RT di lingkungan Kelurahan Damai berinisiatif membantu warga membayarkan raskin tersebut dan diserahkan kepada gakin yang ada di lingkungan RT-nya, sehingga gakin tidak terbebani biaya untuk membeli.
“Sebagian ada beberapa RT yang sangat peduli terhadap warganya sehingga rela untuk menalangi pembayar raskin tersebut, tentunya ini sangat membantu bagi saya selaku Kessos karena uang raskin ini harus disetor ke Bulog,” jelasnya.
Titik menambahkan warga yang tercatat menerima raskin, harus menunjukkan kartu gakin atau foto copy KK kepada petugas penyalur raskin yang ada di kelurahan. “Penyaluran raskin di Kelurahan Damai untuk bulan Januari hingga Maret 2013 dikirim oleh Bulog pada bulan April, Juni dikirim pada bulan Juli, Agustus dikirim di bulan September 2013,” sebutnya. (yud513)

http://www.korankaltim.com/berkutu-warga-enggan-beli/