Senin, 10 Februari 2014

Warga Peudada Kembali Pertanyakan Beras Raskin

Senin, 10 Februari 2014

PERISTIWA.CO-BIREUEN: Sejumlah warga Kecamatan Peudada, Bireuen, kembali mempertanyakan beras rakyat miskin (raskin) tambahan pemerintah pusat untuk jatah bulan 14 dan 15 tahun 2013 sebanyak 64 ton yang diduga telah dijual Camat Peudada Jalaluddin dan pegawainya Idaryani beberapa waktu lalu.

Pasalnya, camat berjanji akan mengembalikan beras yang telah dijual pihaknya itu dalam waktu tujuh hari. Tapi tujuh hari sudah berlalu, masyarakat belum juga merasakan ada realisasinya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Kecamatan Peudada demo ke kantor camat setempat, Rabu (29/1), menuntut agarraskin tambahan jatah bulan 14 dan 15 tahun 2013 sebanyak 64 ton untuk 52 desa yang diduga telah dijual camat dan pegawainya agar dikembalikan utuh ke masyarakat.

Aksi tersebut berakhir setelah camat berjanji akan mengembalikan raskin kepada masyarakat dalam tempo tujuh hari. Namun, sejak Rabu (29/1) lalu hingga kemarin, sudah lebih tujuh hari berselang, camat dan stafnya belum sepenuhnya mengembalikan beras raskin tersebut ke masyarakat.

M Husen, warga Desa Gampong Baroe Peudada kepada Serambi, Minggu (9/2) kemarin mengatakan, Camat Peudada Jalaluddin dan stafnya Idaryani dituding telah ingkar janji. Pasalnya, hingga kemarin, beras raskin tambahan bulan 14 dan 15 tahun 2013 jatah desanya sebanyak 2.600 kilogram (kg) yang dijual camat dan stafnya belum sepenuhnya dikembalikan ke desa. Baru disalurkan ke desanya sebanyak 1.000 kg.

“Saat ini beras itu kami simpan di gudang meunasah dan belum bisa kami bagikan ke masyarakat, karena tidak cukup. Jatah kami dua bulan 2.600 kg untuk 144 kepala keluarga, yang baru dikembalikan hanya 1.000 kg. Jika tidak disalurkan lagi, kami akan mengambalikan beras raskin sebanyak 1.000 kg itu ke kantor camat,” kata M Husen.

Hal senada juga dikatakan beberapa warga desa lainnya di kecamatan yang sama. Mereka juga mengancam akan melakukan demo besar-besaran ke kantor camat, jika camat dan pegawainya tidak mengembalikan beras raskin yang diduga telah dijual mereka sepenuhnya ke masyarakat.

“Informasi yang saya peroleh, masyarakat Peudada akan demo besar-besaran lagi ke kantor camat, jika beras raskin yang telah diduga dijual camat dan stafnya tidak dikembalikan sepenuhnya sesuai dengan janjinya,” pungkas M Husen.

Camat Peudada Jalaluddin yang dikonfirmasi Serambi kemarin mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menyalurkan kembali beras raskin yang telah dijual stafnya Idaryani selaku pengelola beras raskin di Peudada. “Saya kurang tahu berapa desa yang sudah dikembalikan beras raskin itu, yang jelasnya silakan menghubungi staf saya, Idaryani,” kata Jalaluddin seraya mengirimkan nomor handphone Idaryani.

Dikonfirmasi melalui selularnya, Idaryani mengaku pihaknya belum sepenuhnya mengembalikan beras raskin yang telah dijualnya itu. Ada beberapa desa yang sudah disalurkannya dan ada juga yang sedang disalrkan. Namun belum sepenuhnya ia kembalikan beras raskin itu.

“Seperti Desa Gampong Baroe jatah mereka dua bulan 2.600 kg, yang sudah kami kembalikan 1.000 kg. Sisanya belum kami salurkan karena uang hasil penjualan raskin yang kami berikan sama keuchik beberapa waktu lalu, hingga kini belum dikembalikan uangnya. Jadi, kami belum bisa mengembalikan beras sepenuhnya,” terang Idaryani. (SERAMBINEWS)

http://www.peristiwa.co/warga-peudada-kembali-pertanyakan-beras-raskin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar