Rabu, 11 Juni 2014

Penyelewengan Penyaluran Raskin Diminimalisir

Selasa, 10 Juni 2014

Surabaya, beritasurabaya.net - Guna meminimalisir tingkat penyelewengan dan ketidaktepatan sasaran penyaluran program Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin), pada tahun ini pemerintah kembali menggulirkan Program Raskin 2014 khusus untuk 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Indonesia yang mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau penggantinya.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, Chazali Situmorang dalam sosialisasi Program Raskin 2014 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (10/6/2014), Raskin hanya untuk rumah tangga miskin dan rentan, bukan untuk dibagi rata. Beras sampai saat ini menduduki peringkat terbesar dalam struktur pengeluaran keluarga miskin.

Ia menjelaskan kontribusi pengeluaran untuk konsumsi beras di Indonesia hanya di kisaran 5 persen. Namun, untuk keluarga miskin ini bisa mencapai 30 persen. Jika pendapatan mereka mencapai Rp 2 juta per bulan misalnya, maka Rp 600.000 hanya untuk belanja beras.

Di Jawa Timur, Raskin diberikan kepada 2.857.469 RTS dengan alokasi sebesar 15 kilogram (kg) per bulan per RTS. Penyaluran Raskin diharapkan bisa meringankan beban masyarakat miskin penerima manfaat dan bisa membantu stabilisasi harga beras.

''Meski jumlah beras Raskin yang disalurkan hanya sekitar 10 persen dari total konsumsi beras nasional, namun langkah ini terbukti bisa menekan gejolak harga beras di pasar. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, masih saja ditemukan penyelewengan sehingga target 6 T, tepat sasaran, tepat waktu, tepat harga, tepat jumlah, tepat kualitas dan tepat administrasi tidak berjalan maksimal,''paparnya.

Sejak program Raskin digulirkan, tambah Chazali, ada beberapa persoalan yang masih ditemukan dalam penyaluran Raskin. Antara lain, beras Raskin dibagi rata sehingga satu RTS tidak mendapatkan alokasi 15 kg per bulan per RTS, atau harga tebus lebih tinggi dari yang ditetapkan sebesar Rp1.600 per kg.

Sementara itu, Kasubdit Identifikasi dan Analisis Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan Kementerian Sosial RI Sarwat Fardaniyah menegaskan program Raskin merupakan program subsidi pangan dalam bentuk beras bagi rumah tangga miskin dan rentan. Program ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka, antara lain, meningkatkan ketahanan pangan di tingkat RTS.

''Di Jawa Timur jumlah penerima Raskin sekitar 2,8 juta RTS dengan nilai subsidi sebesar Rp 4 triliun,''ujarnya.

Bila Raskin diterima utuh 15 kg selama 12 bulan akan dapat mengurangi kemiskinan sekitar 1,22 persen atau sekitar 2,69 juta jiwa dengan catatan harga makanan lain tidak berubah. Ini juga untuk memastikan kelompok miskin mendapat cukup pangan dan nutrisi karbohidrat. ''Efektifitas Raskin sebagai perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan sangat bergantung pada kecukupan income transfer dan ketepatan sasaran kepada kelompok miskin,''ungkap Sarwat.

Wakil Kepala Divre Bulog Jawa Timur, Yosef Wijaya menjelaskan realisasi pengadaan beras dalam negeri sampai 8 Juni 2014 sebesar 507.357 ton (46,12 persen) sedangkan targetnya sama dengan tahun 2013 yakni 1,1 juta ton. Untuk pengadaan beras ini melibatkan 616 unit mulai dari Gapoktan sampai Satgas dan mitra kerja.

Sementara tahun 2013, realisasi pengadaan beras mencapai 1.007.118 ton (91,56 persen) dengan melibatkan 782 unit. Sedangkan realisasi pendistribusian hingga 31 Mei 2014 untuk alokasi reguler (Januari-Mei) sebesar 201.929 ton (95 persen) dan alokasi percepatan (November-Desember) sebesar 82.406 ton.

''Fokus pelayanan Perum Bulog dalam program Raskin di Jawa Timur ini yakni kualitas dan kuantitas beras serta tepat waktu pendistribusian. Begitu pula saat penyimpanan beras di gudang hingga transportasi dan pendistribusiannya,''ungkapnya.

Bahkan untuk menjaga kualitas beras dan rasanya, Bulog melakukan uji tanak beras Raskin di Malang, Lamongan, Tuban, Tulungagung, dan Probolinggo. ''Kami juga siap mengganti beras yang dinilai penerima tidak sesuai atau kondisi rusak dalam waktu 1 kali 24 jam,''tambah Yosef. (nos)

http://beritasurabaya.net/index_sub.php?category=4&id=11787

Tidak ada komentar:

Posting Komentar